Notification

×

Iklan

Iklan

Baso Syamsu Risal Pantau Pengairan Sistem Pompanisasi Sumur Bor

Selasa, 13 Februari 2018 | 19.04 WIB Last Updated 2019-12-24T19:01:35Z
Legislator asal Provinsi Sulawesi selatan, Baso Syamsu Risal (BSR) melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) di Desa Tua, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sabtu 10 Februari 2018. 

Kunjungan BSR, dalam rangka memantau langsung pemanfaatan pengairan sistem pompanisasi yang memanfaatkan sumur bor. Di kawasan tersebut terdapat sumber air bawah tanah yang benar-benar dapat diandalkan, keberadaannya pun  dimanfaatkan petani untuk mengaliri sawah.

Dalam kunjungannya, Legislator asal fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Baso Syamsu Risal didampingi Ketua Kelompok Tani Tadangpalie, Andi Amang. Hal tersebut bertujuan melakukan pemantauan langsung di area persawahan yang telah menerapkan sistem pompanisasi sumur bor tersebut. 

Dalam kesempatan itu juga, BSR melakukan kunjungan di area persawahan yang rencananya juga akan menerapkan sistem pengairan berupa pompanisasi sumur bor. Pasalnya, di masih banyaknya sawah yang mengandalkan air hujan. 

Baso Syamsu Risal mengatakan, problematika mendasar pertanian padi sawah adalah ketersediaan air, meski berada di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, masih banyak area belum tersentuh jaringan irigasi, keberadaan irigasi sistem pompanisasi sumur bor akan meningkatkan produksi pertanian. 

"Tanpa air, pertanian tidak akan berjalan baik dan tidak akan memberi hasil optimal. Air menjadi kebutuhan mutlak bila ingin meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras. Pompanisasi sumur bor ini dapat mensuplai air ketika petani menghendaki penanaman padi ke dua, hingga ketiga kalinya, satu sumur bor mampu mengairi sekitar 1 hingga 1,5 hektare sawah petani,"ujar Baso Syamsu Risal 

Ketua Kelompok Tani Tadangpalie, Desa Tua Kecamatan Majauleng Andi Amang mengatakan, semenjak diterapkannya irigasi sistem pompanisasi sumur bor ini produksi padi meningkat 6 hingga 7 ton perhektarenya. Kata dia, petani setempat juga dapat melakukan penanaman padi dua hingga tiga kali setahun.

"Kita merasa sangat terbantu sekali dengan adanya pengairan sistem pompanisasi sumur bor ini. Apalagi ketika musim kemarau tiba, seandainya tidak ada sumur mungkin akan terjadi gagal panen tahun ini, tentu kita harapkan adanya penambahan sumur bor,"harapnya. (Rls) 

×
Berita Terbaru Update