Notification

×

Iklan

Iklan

Hilang Berjejak, Sosok KH Anwar Sadat di Mata Sahabatnya

Rabu, 18 April 2018 | 16.50 WIB Last Updated 2019-12-24T19:01:27Z
Okesulsel.com, Sengkang - - Calon Wakil Bupati Wajo dari pasangan BARAKKA, KH Anwar Sadat Malik memiliki kesan baik di mata para sahabatnya. Sebut saja, Wawan Mattaliu Legislator Provinsi Sulawesi Selatan asal Partai Hanura itu. 

Wawan Mattaliu, ketika ditanya seperti apa dirinya memaknai arti dari sebuah persahabatan?. Menurutnya, sangat sederhana saja, ketika ada palung kosong di dadamu ketika seseorang itu pergi. Meski sesungguhnya tak pergi jauh, tapi akhirnya berjarak karena keadaan dan ada lirik kehilangan yang muncul di debar jantungmu. 

Dua bulan terakhir, Kata Wawan serasa ada yang hilang, dirinya yakin rasa itu tak sendiri ia alami. Puluhan orang bahkan ratusan orang yang kesehariannya berjibaku di Urip 59 yang turut merasakan hal serupa. Urip 59 yang dimaksudkan tak lain adalah Gedung DPRD Provinsi Sulsel. 

"Lelaki muda yang subur itu (KH Anwar Sadat), seperti menjejakkan senyumnya di setiap sudut tempat ini. Sapaan hangatnya masih menyisakan vibrasi di setiap lorong. Dan kini dia utuh tak lagi di Urip 59. Dia pulang kampung untuk sesuatu yang lebih baik."kisahnya 

"Jujur saja, saya agak menyesal turut mensupportnya untuk kembali ke Wajo. Saya dan banyak kawan akhirnya harus kehilangan tempat bertanya tentang banyak nilai. Juga kehilangan kawan canda yang manusiawi. Saya kehilangan kawan yang amarahnya entah di simpan di mana sehingga tak pernah muncul ke permukaan."sambungnya

Karena itu, Wawan begitu meyakini bukan hanya fraksi Sulsel Bersatu saja merasa kehilangan beliau. Kata dia, akan tetapi sungguh menjadi egois untuk menahan hasrat orang banyak untuk membawanya pulang demi Wajo yang lebih baik. Pada titik ini dirinya pun harus pasrah. 

"Saya ingat diskusi kecil dengannya, tentang Wajo yang religius tapi modern dan memanusiakan. Dia (Anwar Sadat) paparkan harapannya untuk melihat Wajo bertumbuh dengan identitasnya sebagai kabupaten santri tapi sanggup mengakselerasi daerah lain dengan memaksimalkan anak-anak muda yang progresif."ujarnya 

Kata Wawan, Sahabatnya, KH Anwar Sadat selalu membayangkan Lipa Sabbe juga Danau Tempe menjadi local identity yang tergarap maksimal. Lipa Sabbe bisa hadir di panggung kebudayaan dunia juga di lurusnya catwalk-catwalk Paris. Dan orang-orang berbondong datang ke Danau Tempe melepas penat dengan bahagia, darimana pun orang itu datang. Air bersih untuk semua, juga ikhtiar untuk mendorong petani sampai pada penghidupan yang bersahaja.

"Saya membayangkan apa yang ada di kepalanya, adalah sebuah Kabupaten yang berderap. Sebuah kabupaten yang menjadi jembatan kultural yang asyik dan tetap memiliki karakter lokal yang kuat. Saya paham, dia punya pengalaman empirik tak hanya karena dia di urip 2 periode. Tapi masalalu dan genetika yang merambat di tubuhnya lebih dari cukup untuk membawa Wajo ke arah yang lebih bercahaya."katanya 

Mesir dan kota-kota besar Eropa yang menjadi pertautan budaya tentu akan menjadi referensinya. Kitab-kitab yang merawat norma pasti akan menjadi demarkasi kebijakan. Dan ada darah Topanrita yang melengkapi kesemua itu. Darah yang akan membungkus kebijakan untuk selalu "wa ta awanu alal birr wa taqwa". 

"Dan semakinlah saya yakin, bahwa kesemua ini adalah kado bersahaja untuk Wajo. Insya Allah, di puncak pemerintahan Wajo nanti akan ada seseorang yang hampir seluruh waktunya berfikir tentang kesehatan Wajo secara holistik. Tak hanya kesehatan tubuh, tapi pula kesehatan ekonomi seluruh warganya, kesehatan kebudayaan yang  bermartabat."ujar Wawan 

Dan Anwar Sadat mengambil tempat disisinya, merawat moralitas dan semangat anak-anak muda untuk senantiasa bangga sebagai wija to Wajo. 

"Saudaraku KH. Anwar Sadat bin Abdul Malik LC.,MA. Sampai saat ini perasaan kehilangan dirimu itu masih berjejak. Tapi Wajo yang memanggilmu jauh lebih penting. Ada banyak orang yang menunggu dirimu untuk menjadi menjadi Wajo sebagai sebuah rumah yang lebih hangat. Dan saya yakin, Allah menggariskan itu sebagai tugasmu."pintanya

"Selamat berjuang saudaraku. Doa kami diperjuanganmu. Dirimu dan Pak Dokter adalah paket Barakka yang sesejatinya Barakka."tutup Wawan Mattaliu, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi selatan dari Partai HANURA itu.(*) 




×
Berita Terbaru Update