Notification

×

Iklan

Iklan


 

Terkait Dugaan Pencabulan Oknum Kades di Wajo, AMIWB Minta Secepatnya Ada Kepastian Hukum

Senin, 24 Agustus 2020 | 19.22 WIB Last Updated 2020-08-24T11:22:19Z



OkeSulsel.Com, Wajo - Setelah menyampaikan Aspirasi di Bulan Juli lalu, terkait kasus tindakan oknum Kades di Kabupaten Wajo mencium pipi mahasiswi (cipika cipiki).

Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) kembali menyampaikan aspirasi ke DPRD Kabupaten Wajo. Senin, 24 Agustus 2020.

Hal itu dilakukan AMIWB karena marasa ada yang janggal terkait kasus itu, karena sampai saat ini ia merasa belum ada titik terang.

Ketua AMIWB dalam penyampaian aspirasi itu mengatakan bahwa ia kembali menyampaikan aspirasi karena merasa ada yang janggal terkait kasus ini bahkan ia singgung isu uang mengalir ratusan juta demi membackup kasus ini. Sehingga ia bersama rekannya meminta kepada kepolisian supaya secepatnya ada kepastian hukum.

"Kami tidak persoalkan apakah korban dan terduga mau melakukan negosiasi atau perdamaian, namun intinya kami berharap pada kasus ini secepatnya ada kejelasan ketetapan hukumnya,"jelas Herianto Ardi.

"Kenapa kami mempertanyakan kejelasan hukum kasus ini karena banyak sekali isu yang beredar bahwa lembaga yang mendampingi ini sudah masuk angin, bahkan kami dengar isu bahwa pak Kades sudah mengeluarkan uang ratusan juta terkait kasus ini,"lanjutnya.

Lebih lanjut Herianto Ardi menjelaskan bahwa kedatangannya itu sebagai bukti bahwa lembaga yang dipimpinnya akan terus mengawal kasus ini sampai ada ketetapan hukum. Kerana ini bukan cuma pelecehan tapi terkait juga citra Wajo kedepan.

Sementara Kasat Reskrim Polres Wajo, memastikan bahwa kasus ini akan terus berlanjut.

"14 Juli lalu kami terima pengaduan, dan pada saat itu kita sudah lakukan penyelidikan,"jelasnya.

Selain itu ia sampaikan bahwa  kasus itu sudah gelar perkara awal, namun karena merasa masih dibutuhkan penyeledikan lanjutan sehingga hari Jum'at kemarin, ia kembali mengambil keterangan tambahan "kemarin ada 4 dan hari ini ada 2, ini kami masih menunggu apakah nantinya kita juga butuh penjelasan dari spesialis,"ungkapnya.(MY)
×
Berita Terbaru Update