Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Sulsel Himbau Kepala Daerah Untuk Mulai Mengatur Pengelolaan Vaksin

Jumat, 04 Desember 2020 | 15.30 WIB Last Updated 2020-12-14T03:54:36Z


 

Okesulsel.com, Sulsel - Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulawesi Selatan, meminta kepada seluruh wali kota dan bupati untuk mengatur jalur distribusi vaksin covid-19. Pelaksanaan tersebut diperlukan sebelum vaksin diberikan dari pemerintah pusat turun ke daerah untuk disalurkan.
 
"Kita minta pelaksanaan vaksinasi di tata dengan baik. Termasuk cara pengelolaan vaksin covid-19 ini," ucap Nurdin Abdullah, di Makassar, pada (4/12/2020).
 
Ia mengatakan bahwa arahan dari Presiden Joko Widodo pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 tahun ini difokuskan ke pada sektor kesehatan. Khususnya pengadaan vaksin, pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural.

“Jika persoalan pandemi covid-19 segera diatasi dengan cepat, maka percepatan akselerasi pembangunan di Sulsel akan semakin cepat juga, apalagi jika didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.” Ucap Nurdin Abdullah.

 
"Pengadaan vaksin covid-19 telah masuk dalam anggaran di setiap daerah dalam hal penanganan sektor kesehatan. Sehingga kita harapkan sinergitas seluruh kepala daerah," jelasnya.

Penjabat Bupati Gowa, Andi Aslam Patonangi, mengatakan Pemerintah Kabupaten Gowa siap mendukung pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang ditargetkan akan dilakukan mulai awal 2021 mendatang secara bertahap.
 
"Dengan vaksinasi kita harapkan imunitas masyarakat kita semakin lebih baik. Hanya saja sebelum dilakukan vaksin penerapan protokol kesehatan harus menjadi yang utama," katanya.
 
Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan proses vaksinasi covid-19. Pihaknya akan menyiapkan tempat penyimpanan vaksin yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan agar vaksin betul-betul terjaga.
 
Termasuk, menyosialisasikan secara masif agar masyarakat ingin melakukan vaksin covid-19. Edukasi di masyarakat diakui menjadi hal penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar proses vaksin bisa berjalan dengan efektif.
 
"Kita harus menjelaskan ke masyarakat bahwa tidak semuanya di vaksin. Karena masih terbatas jumlahnya, kemudian ada segmen tertentu yang divaksin yaitu umur 18-59 tahun. Ini yang harus dijelaskan bahwa dibawah 18 tahun dan diatas 59 tidak vaksin," ujarnya. (fp)


×
Berita Terbaru Update