Notification

×

Iklan

Iklan

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar adalah Kejahatan Tak Beradab

Minggu, 28 Maret 2021 | 20.33 WIB Last Updated 2021-03-28T12:52:09Z


Okesulsel.com, Buton Tengah - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) Firman Kasim, merespon aksi bom bunuh diri atau kejahatan kemanusiaan yang tak beradab, yang terjadi di depan Gereja Katedral Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan saat umat Katolik merayakan Minggu Palma. Hal ini menambah deretan terorisme di negeri yang Bhineka Tunggal Ika. Terorisme seperti ini tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.


"Sebagai pemuda yang peduli pada negeri ini, tegas kami sampaikan sangat mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Pukul 10.20 Wita tadi, ini merupakan tindakan yang biadab dan menodai kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin di Negeri kita” ungkap Firman kepada media Okesulsel.com, Minggu (28/3/2021).


Tindakan teror yang terjadi lanjut Firman, diduga bertujuan untuk menebar rasa takut di masyarakat Indonesia. Sebagai pemuda kita juga mengajak masyarakat harus kuat dan melawan segala tindakan atau aksi terorisme semacam itu, jangan sampai ada yang terprofokasi.


“Kami mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut dengan teror yang menganggu toleransi antar umat seperti ini, tetapi tetap waspada, kami yakin bahwa Polri akan bekerja profesional dan secepatnya dapat menemukan pelaku tindakan teror tersebut” Jelas Firman.


Sebelumnya ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) Pukul 10.20 Wita, pelaku diduga dua orang yang memakai sepeda motor. Ledakan terjadi di dekat pintu gerbang halaman gereja sehingga tidak merusak gereja. Insiden itu menyebabkan belasan orang terluka. Mereka terdiri dari 9 masyarakat, 5 petugas keamanan dan 4 jemaat.

 

(Dzabur Al-Butuni)

×
Berita Terbaru Update