Notification

×

Iklan

Iklan

Lansia di Buteng Akhiri Hidupnya di Pohon Asam

Minggu, 16 Mei 2021 | 14.09 WIB Last Updated 2021-05-16T06:09:18Z
Okesulsel.com, Buten Tengah - Warga Kelurahan Bombanawulu, Kecamatan Gu, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin pria tergantung di pohon asam. 

Kapolsek Gu, AKP Sulaeman, saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Sabtu (15/05/2021) malam membenarkan kejadian tersebut. 

Sekitar pukul 16.00 Wita, kata Kapolsek, bertempat di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu, telah di temukan warga tergantung yang diketahui bernama Landangi umur 75 tahun

"Menurut informasi dari pihak keluarga, sebelumnya almarhum mengeluhkan penyakit yang di deritanya selama beberapa hari terakhir" Jelas AKP Sulaeman.

Karena tidak tahan, almarhum saat itu berupaya mengakhiri hidup dengan menggantungkan diri disebuah pohon, namun upaya itu digagalkan oleh saudaranya sendiri. 

"La Adi (60) saudara almarhum menerangkan bahwa kakaknya sebelumnya mengeluhkan tentang penyakitnya sudah 4 hari tidak bisa buang air kecil. Akibatnya saat itu almarhum berupaya melaulakan percobaan bunuh diri namun digagalkan," kata Kapolsek meniru perkataan saudara Almarhum

Tak sampai disitu, sebelumnya upaya bunuh diri juga pernah dilakukan dengan memegang kabel yang bermuatan listrik namun kembali digagalkan oleh pihak keluarga. 

"Bukan hanya sekali, menurut keterangan keluarga bahwa almarhum sempat mau bunuh diri dengan memegang kabel yang ada listriknya tapi itu bisa dihalau oleh kemenakanya sendiri atas nama Abd Muqsith," tambahnya. 

Namun sekitar pukul 16.00 Wita saat keluarga almarhum pergi kepasar, didapati informasi dari warga bahwa almarhum ditemukan sudah tidak bernyawa tergantung disebuah pohon asam tidak jauh dari tempat tinggalnya. 

Kemudian pihak kepolisian yang mendapati informasi ini langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan evakuasi yang dibantu oleh warga sekitar. 

"Saat evakuasi, almarhum ditubuhnya tidak ditemukan tada tanda tanda kekerasan. Setelah diturunkan kemudian almarhum dibawah kerumah duka untuk kemudian dikebumikan," Tutupnya. (Dzabur Al-Butuni)
×
Berita Terbaru Update