Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua DPRD Wajo Ingatkan Agar Al Qur’an Tetap Jadi Pedoman Hidup

Minggu, 09 April 2023 | 12.48 WIB Last Updated 2023-08-17T04:51:01Z

Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna saat menghadiri peringatan malam Nuzulul Qur'an. (Dok. Okesulsel.com)


Okesulsel.com, WajoKetua DPRD Kabupaten Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna mengingatkan agar Al Qur’an menjadi pedoman hidup manusia pada hari Jumat (7/4).

“Semoga dengan peringatan nuzulul qur’an ini kita bisa lebih meningkatkan iman dan takwa kita dan jadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dengan keyakinan penuh, tanpa ada keraguan didalamnya karena Al Qur’an telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,” ujarnya.

Hal tersebut ia sampaikan pada saat menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an 1444 Hijriah pada malam tujuh belas Ramadhan atau tanggal enam belas malam diperingati umat muslim sebagai malam Nuzulul Qur’an.

Terlihat Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna bersama para anggota DPRD Kabupaten Wajo melaksanakan salat isya dan tarawih secara berjamaah.

Setelah itu Ketua DPRD Wajo pun mendengarkan Hikmah Nuzulul Qur’an yang turut dihadiri Bupati Wajo H Amran Mahmud, Wakil Bupati Wajo H. Amran, jajaran Forkopimda, Sekda bersama Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala OPD, jajaran Pemkab Wajo, Pimpinan BUMN/BUMD, Pimpinan Organisasi Wanita, Ormas, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta jamaah masjid Agung Ummul Quraa Sengkang.

Melalui momentum peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan bahwa nuzulul qur’an ini menjadi tradisi yang diperingati oleh umat muslim baik di pemerintah tingkat pusat sampai desa/kelurahan.

“Peringatan Nuzulul Qur’an yang mulia ini semoga menjadi momen untuk lebih memantapkan dan menjadikan semangat bagi kita dalam menjadikan al-qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan kita,” ucap Amran Mahmud.

Sementara, Kepala Kantor Kemenag Wajo, Muhammad Yunus yang membawakan hikmah Peringatan Nuzulul Qur’an menjelaskan bahwa al-qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

“Maknanya adalah dalam mendidik ataupun belajar, kita tidak bisa sekaligus, harus berangsur-angsur, tidak bisa seklaigus tetapi harus berkesinambungan,” ucapnya. (*)

×
Berita Terbaru Update