Notification

×

Iklan

Iklan

Membedah Stement Sandiaga Uno ke FDT Wajo (1). FDF Tingkatkan Perekonomian dan Buka Lapangan Kerja

Kamis, 25 Agustus 2022 | 03.46 WIB Last Updated 2022-08-30T00:25:11Z

 

Perahu motor yang telah dipermak dengan hiasan yang bernuansa merah putih dan Hari Merdeka ke-77 R.I. (Foto: Diskominfotik Wajo).  

Okesulsel.com, WAJO -- Meski sambutannya relatif singkat dan hanya secara virtual, namun kalau dicermati uraian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno ke Festival Danau Tempe (FDT) Wajo, bisa disebut sarat makna.


Oleh karena itu, media ini mencoba membedah dan menganalisa selintas versi NUANSABARU.ID dan Okesulsel.com. Lebih awal kita simak dahulu statement awal menteri yang dikenal memasyatakat itu, 

Menparekraf R.I, Sandiaga Salahuddin Uno, memuji pelaksanaan Festival Danau Tempe (FDT) 2022 di Kabupaten Wajo. Menurutnya, helatan yang telah masuk kalender event nasional ini tak sekadar menawarkan keindahan Danau Tempe, tetapi juga potensi wisata air dan budaya lokal.

Sandiaga menyampaikan itu dalam sambutannya melalui virtual (tapping video) saat malam puncak FDT 2022 yang digelar di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu, Kecamatan Tempe, Selasa (23/8-2022), lalu.

"Saya Sandiaga Uno mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Wajo dan Pemprov Sulsel atas kolaborasi bersama sehingga Festival Danau Tempe kembali diselenggarakan tahun ini," kata Bang Sandi, sapaan akrabnya.

Sejak 2021 lalu, Kemenparekraf R.I. yang dikomandoi Sandiaga telah mempromosikan FDT sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Promosi itu dapat dilihat di akun media sosial (medsos) maupun laman resmi Kemenparekraf R.I.

Sandiaga optimistis FDT 2022 bisa memberikan multiplier effect bagi industri parekraf di Bumi Lamaddukelleng (julukan Kabupaten Wajo), yang muaranya diharapkan meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan.


Lomba Perahu Dayung, salah satu jenis kegiatan FDT yang semarak (Foto: Fiskominfotik Wajo)

Keberpihakan ke Pemkab dan Masyarakat 

Dari uaian awal ini dapat dimaknai, (1). Sandiaga, sapaan singkatnya, menilai FDT tak sekedar menawarkan keindahan Danau Tempe, tapi juga merefleksikan potensi wisata air dan mencuatkan budaya lokal yang patut dilestarikan. 

(2). Di paragraf berikutnya, Menparekraf ini mengapresiasi Pemkab Wajo yang berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel menggelar PDT ini. (3). Ini, patut dihargai (diapresiasi), tentu atas restu dan kebijakannya,  PDT ini telah terpromosi ke publik nasional bahkan ke mancanegara sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia.

Action (aksi nyata) itu dapat dilihat atau diakses publik
di akun medsos dan atau di laman resmi Kemenparekraf R.I. Kalau dirunut lagi, kebijakan seorang Sandiaga Uno ini dapat dimaknai sebagai wujud keberpihakan kepada Pemkab Wajo khususnya dan masyarakat Bumi Lamaddukkelleng (jukukan busaya Wajo) pada umumnya.

(4). Di alinea berikutnya, lebih menjanjikan lagi (kalau bisa disebut begitu), karena bersentuhan dengan peningkatan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat. Jelasnya, Sandiaga optimis PDT ini memberikan mutiflier effect (baca: manfaat ganda) bagi industri Parekraf di Wajo. Muaranya, diharapkan meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja.

Secara alamiah dan responship warga, optimisme dan harapan Sandiaga akan muncul sendiri. Artinya, optimisme dan harapan itu hendaknya tak sebatas statement saja.

Alangkah bijaksananya kalau pihak Kementerian Parekraf tampil dengan aksi nyata memberikan stimulan. Dalam hal ini, Kemenparekraf tampil memberikan semacàm bimbingan ke masyaràkat untuk mensyiasati strategi permodalan, menumbuhkan kreatifitas, menunjukkan akses pemasaran produk, dan sebagainya. (bersambung)..

Penulis: Renadi
Editor: ABDUL


 
×
Berita Terbaru Update